“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.” Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.
Dari Thoriq bin Asy-yam –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata,
كَانَ الرَّجُلُ إِذَا أسْلَمَ عَلَّمَهُ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - الصَّلاَةَ ثُمَّ أمَرَهُ أنْ يَدْعُوَ بِهؤلاَءِ الكَلِمَاتِ : (( اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي )) .
“Jika seseorang baru masuk Islam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan pada beliau shalat, lalu beliau memerintahkannya untuk membaca do’a berikut: “Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.” (HR. Muslim no. 35 dan 2697)
”Saudaraku sesama muslim, seiman seaqidah, Jumpa lagi kita kali ini dakwah saya (lewat tulisan) setentang do’a para Nabi dan Rasul. Saudaraku, do’a-do’a orang-orang terdahulu saja (Seperti do’a para Sahabat, tabi’in, tabiit, para Wali, Anbiya diijabah (dikabul) oleh Allah SWT, apatah lagi do’a para Nabi dan Rasul? Sebenarnya pada hakikatnya do’a para Nabi dan Rasul itu mereka contohkan untuk kita (umat) sebagai amaliyah, wabil khusus do’a-do’a manusia pilihan, kekasih Allah SWT, Nabi termulia, Rasul paling Agung, yaitu Baginda Nabi Besar Muhammad SAW agar kita (umat beliau) berdo’a seperti yang dicontohkan oleh beliau sesuai dengan kepentingan, problema (keinginan) kita masing-masing. Sesuai dengan kemajuan zaman, teknologi yang semakin canggih, dimana komputer, Internet masuk Desa, Hp genggam dapat merekam gambar secara otomatis dan sederet nama (barang-barang elektronic) lainnya yang serba canggih dan serba otomatis ada dimana-mana dan sudah bukan merupakan barang mewah yang langka. Ironisnya, setiap orang jadi dihadapkan kepada kehidupan yang serba bervariasi sehingga kegagalan serba kegagalan kesulitan serba kesulitan dan pahitnya kehidupan pun jadi sering dialami. Lantas yang pada gilirannya dapat menimbulkan kegundahan hati defresi, stress pun tidak bisa lagi dihindari. Padahal kita menginginkan hidup sukses, berbahagia, menginginkan ketentraman jiwa, ketentraman hati, kesejukkan dan kesemuanya itu hanya bisa di dapat (dirasakan) kalau ada perasaan nyaman di dada ini. Dan jalan satu-satunya untuk dapat meraih semua itu , bagi insan beriman adalah dengan berdo’a kepada Sang Maha Pemberi (kesuksesan, kebahagiaan, ketentraman jiwa, hati, kesejukkan, kenyamanan dan lain-lain lagi.) yaitu Allah SWT : Didalam kitab suci Al-Qur’an, misalnya surat Al-Mukmin : • Perhatikan Firman – Nya :
”Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina.” (QS. Al-Mukmin : 60)
• Sementara didalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda : (yang artinya) ”Do’a itu adalah otaknya ibadah.” • Dan Hadist riwayat Imam Hakim dan Abu Ya’la, bersabda Rasulullah SAW : (yang artinya) ”Do’a itu adalah senjata orang yang beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan bumi.”
Berdo’a atau memohon kepada Allah SWT adalah merupakan amal ibadah bagi seorang muslim yang mempercayai adanya kekuatan batin disamping kekuatan lahir yang selama ini dialaminya. Kita memang diperintahkan oleh Tuhan (Allah SWT) untuk selalu memohon (berdo’a) kepada-Nya, sebagaimana kita diperintahkan juga untuk selalu mendayagunakan nikmat (Anugerah) yang telah kita terima selama ini, baik itu berupa akal (fikiran), tubuh yang sehat, kekayaan (harta benda) dan lain sebagainya. Memang sudah seharusnya do’a dan ikhtiar itu berjalan seiring dan berimbang dan tidak boleh terjadinya ketimpangan antara keduanya. Kita tidak boleh hanya berdo’a saja (melulu berdo’a) tanpa mau berusaha dan berikhtiar. Sebaliknya kita juga tidak boleh hanya berikhtiar saja (berusaha saja) tanpa mau berdo’a. Dan jangan sekali – kali kita mempunyai fikiran bahwa berdo’a itu tidak perlu, alergi berdo’a, do’a itu nonsens, berdo’a itu omong kosong. Nau’udzubillah ! Summa nau’udzu billah. Demikian sunnah Allah telah menetapkan bahwa ada kekuatan lahir dan juga ada kekuatan bathin, juga ada yang namanya ikhtiar lahir dan juga ikhtiar bathin. Sebagai misal, diturunkan untuk hamba-Nya ini bahan ramuan obat-obatan, agar dipergunakan untuk berobat, disamping jangan lupa berdo’a (memohon) kepada Allah supaya segera sembuh dari penyakitnya Do’a bukan saja sebagai sarana bagi keberhasilan usaha dan ikhtiar seseorang, tetapi adalah lebih dari itu. Karena didalam do’a seolah –olah seorang hamba sedang bermunajat (berbicara) dengan Tuhannya, mengaku bahwa diri kita ini lemah, dhoif, tidak ada kekuatan, tidak ada daya, butuh bantuan, butuh pertolongan-Nya. Dengan do’a kita (seseorang mukmin) akan timbul keberanian kita, akan kembali percaya kepada diri kita sendiri, karena kita yakin, bahwa kita tidak berdiri sendiri. Melainkan Tuhan beserta kita, Allah SWT mendengar apa yang kita mohonkan dan menyertai (bersama) kita dan Dia, Rabbul Alamin pasti Insya Allah mengabulkan apa yang kita mohon kan, Do’a bagi diri kita adalah merupakan perisai, merupakan kekuatan yang tersembunyi, sebagai senjata ampuh, terkuat dan tak tertandingi. Do’a itu menyinari hati, membersihkan diri dari kekotoran jiwa, penuntun insan beriman kearah jalan yang lurus kearah jalan yang benar dan do’a adalah merupakan benteng dari perasaan was-wasnya syetan.
Artikel : Religius Edisi : Istimewa “DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ” Oleh : H. Sunaryo A. Y. ( Sambungan dari hal. 2 ) Saudaraku sesama muslim, berdo’a adalah sebuah perintah, bahkan dikatakan bahwa hanya orang-orang yang sombong sajalah yang tidak mau berdo’a. Berangkat dari penjelasan ini, seyogyanya kita simak Firman –firman Allah SWT berikut ini : • Allah SWT berfirman :
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186) • Firman Allah SWT :
”Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. (QS. Al-Mukmin : 60) • Firman Allah SWT :
”Bedo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al-A’raaf : 55) • Firman Allah SWT :
”Maka serulah (sembahlah) Dia dengan memurnikan ibadah kepada-Nya” (QS. Al-Mukmin : 65) Saudaraku sesama muslim, Jelas sudah, bahwa berdo’a itu perintah dari yang Maha Kuasa, Al-Muqtadir, Adh-Dhaahir, yang sangat Berkuasa dan yang Nyata Kekuasaan-Nya yaitu Allah SWT. Sekarang perkenankan penulis menyampaikan beberapa kumpulan Do’a-do’a para Rasul yang termaktub didalam kitab suci AL-Qur’an dan Al-Hadist seperti berikut ini :
• Do’a – do’a Nabi Ibrahim As :
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 128-129) Ket.: Menurut riwayat Al-Baghawy, bahwa Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As membaca do’a ini dikala membina Ka’bah. •
”Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim : 40 - 41) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim As mengucapkan do’a ini sesudah beliau (telah) memperoleh anak Ismail dan Ishaq. •
”(Ibrahim berdo’a): Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shaleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai Syorga yang penuh kenikmatan.” (QS. Asy-Syu’ara : 83-85). Att.: Dan menurut keterangan ahli tafsir do’a inilah yang selalu diucapkan oleh Nabi Ibrahim As. •
”Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku (seorang anak) dari anak-anak yang shaleh.” Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim memohon dengan do’a ini sebelum memperoleh anaknya Ismail.
Artikel : Religius Edisi : Istimewa “DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ” Oleh : H. Sunaryo A. Y. ( Sambungan dari hal. 4 ) •
”Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mumtahanah :4-5) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir Nabi Ibrahim As dan pengikut – pengikutnya selalu berdo’a dengan do’a ini. • Do’a - Do’a Nabi Nuh :
”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakekatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Hud : 47) Att.: Menurut Al-Qur’an sendiri, do’a inilah yang diucapkan oleh Nabi Nuh As sesudah ditolak Allah, karena memohon dilepaskan anaknya (Kan’an) yang kafir dan yang tenggelam. •
”Ya Tuhanku tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.” Att.: Menurut ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Nuh As sesudah diselamatkan Allah dari bahaya taufan. •
”Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk kerumahku dengan beriman dan semua orang beriman yang laki-laki dan yang perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang dzalim itu selain binasaan.” (QS. Nuh :28) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Nuh As dikala hendak meminta dibinasakan kaumnya lantaran ingkar, beliau memohon dengan do’a ini untuk diselamatkan beserta pengikut-pengikutnya. • Do’a Nabi Zakaria As :
”Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” (QS. AL-Imron :28) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Zakaria As setelah masuk kedalam mihrabnya dan menguncikan segala pintu, memohon kepada Allah SWT supaya diberikan kepadanya seorang anak yang diterangkan dalam Al-Qur’an dengan do’a ini. •
”Ya Tuhanku, Janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkau lah waris yang paling baik.” (QS. Al-Anbiya : 89) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Zakaria As ketika beliau belum memperoleh anak. • Do’a-do’a Nabi Musa As :
”Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.” Att.: menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Musa As dikala merasa takut menghadapi Fir’aun memohon kepada Allah dengan do’a ini.
Artikel : Religius Edisi : Istimewa “DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ” Oleh : H. Sunaryo A. Y. ( Sambungan dari hal. 6 ) •
”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” (QS. Qashas : 16) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a ini yang diucapkan oleh Nabi Musa As setelah membunuh orang Kurby. •
”Wahai Tuhan kami, lepaskanlah aku dari kaum yang dzalim.” Att.: Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As ketika meninggalkan Mesir dan menuju ke Mad-yan. •
”Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. AL-Qashash :24) Att.: Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As ketika sampai di Mad-yan dan menderita kelaparan. •
”Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukanlah kami kedalam Rahmat Engkau dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang.” (QS. Al-A’raaf : 151) •
”Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami Rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan didunia ini dan akherat. Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau.” (QS. AL-A’raaf :155-156)
• Do’a Nabi Isa As :
”Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu kehidupan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezeki kami dan Engkaulah Pemberi rezeki yang paling utama.” (QS. AL-Maaidah :114) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Isa As sesudah bersembahyang dua rakaat, kemudian menundukkan kepalanya sambil berdo’a dengan do’a ini serta sambil menangis. • Do’a Nabi Syu’aib As :
”Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan yang hak (adil) dan Engkaulan Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf : 89) Att.: Menurut ahli tafsir, Nabi Syu’aib setelah putus asa mengajak beriman kaumnya beliau berdo’a dengan do’a ini. • Do’a Nabi Adam As :
”Ya Tuhan kami, kami telah dzalimkan diri kami sendiri, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan Engkau rahmatkan kami, tentulah kami menjadi orang yang rugi.” Att.: Menurut keterangan AL-Qur’an sendiri do’a inilah yang diucapkan Nabi Adam dan Hawa sesudah beliau dikeluarkan dari Syorga dan diusir oleh Tuhan kedunia, dengan memohon ampun terhadap dosanya dengan do’a ini. • Do’a Nabi Ayyub As :
”Ya Tuhanku, bahwasanya aku telah ditimpa bencana, dan Engkaulah Tuhan yang paling rahim dari segala yang rahim.” Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ayyub As dikala mendapat cobaan dari Allah lalu berdo’a dengan do’a ini. • Do’a Nabi Sulaiman As :
”Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An-Naml : 19) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Sulaiman As, sesudah memperoleh kerajaan yang besar dari Allah SWT.
Artikel : Religius Edisi : Istimewa “DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ” Oleh : H. Sunaryo A. Y. ( Sambungan dari hal. 8 ) • Do’a – Do’a Nabi Luth As :
(Luth berdo’a) : “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” (QS. Asy-Syu’araa :169) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Luth untuk memohon supaya beliau dan keluarganya dipelihara Allah dari tindakan kaumnya yang buruk itu. •
“Tuhanku, tolonglah aku terhadap kaum yang berbuat kerusakan.” Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Luth berdo’a dengan do’a ini sesudah kaumnya meminta supaya mereka beri bencana oleh Allah sekiranya kalau Luth benar-benar seorang Nabi. • Do’a Nabi Yusuf As :
”Ya Tuhan kami, Pencipta Langit dan Bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yusuf :101) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Yusuf memohon kepada Allah dengan do’a ini dikala beliau dijadikan wazir Negara Mesir.
• Do’a Nabi Yusuf As :
”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Anbiya :87) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, inilah tasbih yang diucapkan Nabi Yusuf As dikala beliau ditelan ikan.
• Do’a – Do’a Nabi Muhammad SAW :
”Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kami dari adzab neraka.” Att.: Menurut riwayat Al-Baghawy dari Anas ra, do’a inilah yang selalu diucapkan Nabi Muhammad SAW (lihat tafsir Al-Baghawy I :158) •
”Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah : 286) Att.: Menurut riwayat Al-Baihaqy, Nabi Muhammad SAW bersabda : ”Dua ayat dari akhir AL-Baqarah, apabila seseorang membacanya dimalam hari, maka terpeliharalah ia dari segala bencana.” •
”Ya Allah, Janganlah Engkau palingkan hati kami setelah menerima petunjuk Engkau, dan berilah kami akan Rahmat dari Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang banyak pemberiannya.” (QS. Al-Imran : 8) Att.: Menurut riwayat AL-Baghawy, Nabi SAW bersabda : ”Segala jiwa manusia terletak antara dua tangan Tuhan, Tuhan memerengkan dan Tuhan melempangkannya. Karena itu Nabi SAW berdo’a selalu mengucapkan : Allahumma ya muqallibal qulubi tsabit qulubana ’ala diinika. •
”Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan) pada hari yang tak ada keraguan padanya.” Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. Al-Imran : 9)
Artikel : Religius Edisi : Istimewa “DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ” Oleh : H. Sunaryo A. Y. ( Sambungan dari hal. 10 )
•
”Katakanlah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau Cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kesiang dan Engkau masukkan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisap. (QS. Ali Imran : 26-27) Att.: Menurut riwayat Al-Baghawy bahwa Rasulullah SAW bersabda : Fatihatul Kitab dan dua ayat dari Al – Imron yaitu dari ayat 26-27 bila dibaca dibelakang shalat, niscaya Tuhan menjanjikan Syorga untuknya. •
”Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS. Al-Israa : 80) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi SAW berdo’a dengan do’a ini memohon kepada Allah supaya beliau dapat mengalahkan musuh-musuhnya sesudah berkediaman di Madinah.
•
”Tuhanku! Tambahkanlah ilmu untukku.” Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi untuk memperoleh faham yang luas dalam memahamkan ayat-ayat Allah.
•
”Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan.” (QS. Al-Anbiyaa : 112) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau memperoleh kemenangan perang Badar. (Lihat : Al-Khazim 4 : 264) • .
”Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada diantara orang-orang yang dzalim.” (QS. Al_Mukminun : 94) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir do’a inilah yang diucapkan Nabi Muhammad SAW supaya dipelihara Allah dari bencana yang mungkin menimpa kaum yang dzalim. • .
”Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari bisikan – bisikan syaithan. Dan Aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku.” (QS. Al-Mukminun : 97-98) Att.: Menurut keterangan ahli tafsir inilah salah satu do’a yang dipeintahkan supaya Nabi SAW membacanya : Karena do’a ini sering sekali meminta perlindungan dengan membaca do’a ini, yang tersebut dalam Iftitah shalat. (Lihat Al-Khazim, 5 : 36)
Saudaraku, sesungguhnya masih terlalu banyak do’a-do’a Nabi Muhammad SAW yang terdapat didalam Kitab Suci AL-Qur’an dan Al-Hadist namun, saya (penulis) membatasi sampai disini saja contoh – contoh do’a dari Junjungan kita, Nabi termulia, Rasul paling Agung ini, tetapi sidang pembaca, dikesempatan tulisan saya yang lain, saya berjanji, Insya Allah saya akan menulis khusus do’a-do’a Rasulullah SAW yang lebih banyak lagi. Insya Allah ! Terima kasih atas segala perhatian, wabilahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
“ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA.” (Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) (QS. Al Furqon:74)
“ROBBI AWZI’NI AN ASYKURO NI’MATAKALLATI AN ‘AMTA ‘ALAYYA. WA ‘ALA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOLIHAN TARDHOH, WA ASHLIH LII FI DZURRIYATIY” (Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku) (QS. Al Ahqof:15)
Semoga kita bisa mengamalkan do’a yang mudah dihafalkan ini. Semoga kita tidak jemu untuk selalu memanjatkan do’a kepada-Nya. Allah tidak mungkin membiarkan hamba-Nya yang menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu dia pulang dengan tangan hampa.
A’uudzu Bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Ghadhabihi, Wa ‘Iqoobihi Wa Syarri ‘Ibaadihi, Wa Min Hamazaatisy Syayaathiini Wa An Yahdhuruun
[Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari Murka-Nya, siksaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaithan dan dari kedatangan mereka kepadaku
أَعُوْذُبِكَمِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ،وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ. ( Alloohumma innii a’uudzubika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii )
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendngaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku. ( HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492 )
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari berbagai kemungkaran akhlak, hawa nafsu, amal perbuatan dan segala macam penyakit. (HR.Al-Hakim dan dia mengatakan hadits tsb sahih dng syarat Muslim.)
(Alloohumma innii a’uudzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a’mal)
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa yang belum aku kerjakan” (HR.Muslim(4/2085) no. 2716)
1. Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)
2. Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)
3. Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Penjelasan: Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)
5. Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau harta-bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu. (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
11. Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)
13. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)
14. Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)
15. Tiga macam do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
17. Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
18. Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
19. Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)
20. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
21. Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
22. Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
23. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)