Senin, 10 Mei 2010

DO'A MINTA KESEHATAN & KELAPANGAN RIZKI


Do'a Meminta Kesehatan dan Kelapangan Rizki

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي

Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.” Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.

Dari Thoriq bin Asy-yam –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata,

كَانَ الرَّجُلُ إِذَا أسْلَمَ عَلَّمَهُ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - الصَّلاَةَ ثُمَّ أمَرَهُ أنْ يَدْعُوَ بِهؤلاَءِ الكَلِمَاتِ : (( اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي )) .

“Jika seseorang baru masuk Islam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan pada beliau shalat, lalu beliau memerintahkannya untuk membaca do’a berikut: “Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.” (HR. Muslim no. 35 dan 2697)

Senin, 03 Mei 2010

DO'A-DO'A ROSULULLOH


”Saudaraku sesama muslim, seiman seaqidah, Jumpa
lagi kita kali ini dakwah saya (lewat tulisan)
setentang do’a para Nabi dan Rasul. Saudaraku,
do’a-do’a orang-orang terdahulu saja
(Seperti do’a para Sahabat, tabi’in,
tabiit, para Wali, Anbiya diijabah (dikabul) oleh
Allah SWT, apatah lagi do’a para Nabi dan Rasul?
Sebenarnya pada hakikatnya do’a para Nabi dan
Rasul itu mereka contohkan untuk kita (umat) sebagai
amaliyah, wabil khusus do’a-do’a manusia
pilihan, kekasih Allah SWT, Nabi termulia, Rasul
paling Agung, yaitu Baginda Nabi Besar Muhammad SAW
agar kita (umat beliau) berdo’a seperti yang
dicontohkan oleh beliau sesuai dengan kepentingan,
problema (keinginan) kita masing-masing. Sesuai dengan
kemajuan zaman, teknologi yang semakin canggih, dimana
komputer, Internet masuk Desa, Hp genggam dapat
merekam gambar secara otomatis dan sederet nama
(barang-barang elektronic) lainnya yang serba canggih
dan serba otomatis ada dimana-mana dan sudah bukan
merupakan barang mewah yang langka. Ironisnya, setiap
orang jadi dihadapkan kepada kehidupan yang serba
bervariasi sehingga kegagalan serba kegagalan
kesulitan serba kesulitan dan pahitnya kehidupan pun
jadi sering dialami. Lantas yang pada gilirannya dapat
menimbulkan kegundahan hati defresi, stress pun tidak
bisa lagi dihindari. Padahal kita menginginkan hidup
sukses, berbahagia, menginginkan ketentraman jiwa,
ketentraman hati, kesejukkan dan kesemuanya itu hanya
bisa di dapat (dirasakan) kalau ada perasaan nyaman di
dada ini. Dan jalan satu-satunya untuk dapat meraih
semua itu , bagi insan beriman adalah dengan
berdo’a kepada Sang Maha Pemberi (kesuksesan,
kebahagiaan, ketentraman jiwa, hati, kesejukkan,
kenyamanan dan lain-lain lagi.) yaitu Allah SWT :
Didalam kitab suci Al-Qur’an, misalnya surat
Al-Mukmin :
• Perhatikan Firman – Nya :




”Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah
kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu,
sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan
hina.” (QS. Al-Mukmin : 60)

• Sementara didalam Hadist yang diriwayatkan
oleh Ibnu Hibban dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda
: (yang artinya) ”Do’a itu adalah otaknya
ibadah.”
• Dan Hadist riwayat Imam Hakim dan Abu
Ya’la, bersabda Rasulullah SAW : (yang artinya)
”Do’a itu adalah senjata orang yang
beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan
bumi.”

Berdo’a atau memohon kepada Allah SWT adalah
merupakan amal ibadah bagi seorang muslim yang
mempercayai adanya kekuatan batin disamping kekuatan
lahir yang selama ini dialaminya.
Kita memang diperintahkan oleh Tuhan (Allah SWT) untuk
selalu memohon (berdo’a) kepada-Nya, sebagaimana
kita diperintahkan juga untuk selalu mendayagunakan
nikmat (Anugerah) yang telah kita terima selama ini,
baik itu berupa akal (fikiran), tubuh yang sehat,
kekayaan (harta benda) dan lain sebagainya. Memang
sudah seharusnya do’a dan ikhtiar itu berjalan
seiring dan berimbang dan tidak boleh terjadinya
ketimpangan antara keduanya. Kita tidak boleh hanya
berdo’a saja (melulu berdo’a) tanpa mau
berusaha dan berikhtiar. Sebaliknya kita juga tidak
boleh hanya berikhtiar saja (berusaha saja) tanpa mau
berdo’a. Dan jangan sekali – kali kita
mempunyai fikiran bahwa berdo’a itu tidak perlu,
alergi berdo’a, do’a itu nonsens,
berdo’a itu omong kosong. Nau’udzubillah !
Summa nau’udzu billah.
Demikian sunnah Allah telah menetapkan bahwa ada
kekuatan lahir dan juga ada kekuatan bathin, juga ada
yang namanya ikhtiar lahir dan juga ikhtiar bathin.
Sebagai misal, diturunkan untuk hamba-Nya ini bahan
ramuan obat-obatan, agar dipergunakan untuk berobat,
disamping jangan lupa berdo’a (memohon) kepada
Allah supaya segera sembuh dari penyakitnya Do’a
bukan saja sebagai sarana bagi keberhasilan usaha dan
ikhtiar seseorang, tetapi adalah lebih dari itu.
Karena didalam do’a seolah –olah seorang
hamba sedang bermunajat (berbicara) dengan Tuhannya,
mengaku bahwa diri kita ini lemah, dhoif, tidak ada
kekuatan, tidak ada daya, butuh bantuan, butuh
pertolongan-Nya. Dengan do’a kita (seseorang
mukmin) akan timbul keberanian kita, akan kembali
percaya kepada diri kita sendiri, karena kita yakin,
bahwa kita tidak berdiri sendiri. Melainkan Tuhan
beserta kita, Allah SWT mendengar apa yang kita
mohonkan dan menyertai (bersama) kita dan Dia, Rabbul
Alamin pasti Insya Allah mengabulkan apa yang kita
mohon kan, Do’a bagi diri kita adalah merupakan
perisai, merupakan kekuatan yang tersembunyi, sebagai
senjata ampuh, terkuat dan tak tertandingi. Do’a
itu menyinari hati, membersihkan diri dari kekotoran
jiwa, penuntun insan beriman kearah jalan yang lurus
kearah jalan yang benar dan do’a adalah
merupakan benteng dari perasaan was-wasnya syetan.



Artikel : Religius
Edisi : Istimewa
“DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT
DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ”
Oleh : H. Sunaryo A. Y.
( Sambungan dari hal. 2 )
Saudaraku sesama muslim, berdo’a adalah sebuah
perintah, bahkan dikatakan bahwa hanya orang-orang
yang sombong sajalah yang tidak mau berdo’a.
Berangkat dari penjelasan ini, seyogyanya kita simak
Firman –firman Allah SWT berikut ini :
• Allah SWT berfirman :





”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
mendo’a apabila ia berdo’a
kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186)
• Firman Allah SWT :



”Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku
perkenankan bagimu. (QS. Al-Mukmin : 60)
• Firman Allah SWT :



”Bedo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah
diri dan suara yang lembut.” (QS.
Al-A’raaf : 55)
• Firman Allah SWT :


”Maka serulah (sembahlah) Dia dengan memurnikan
ibadah kepada-Nya” (QS. Al-Mukmin : 65)
Saudaraku sesama muslim, Jelas sudah, bahwa
berdo’a itu perintah dari yang Maha Kuasa,
Al-Muqtadir, Adh-Dhaahir, yang sangat Berkuasa dan
yang Nyata Kekuasaan-Nya yaitu Allah SWT.
Sekarang perkenankan penulis menyampaikan beberapa
kumpulan Do’a-do’a para Rasul yang
termaktub didalam kitab suci AL-Qur’an dan
Al-Hadist seperti berikut ini :


• Do’a – do’a Nabi Ibrahim As
:




“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan
kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 128-129)
Ket.: Menurut riwayat Al-Baghawy, bahwa Nabi Ibrahim
As dan Nabi Ismail As membaca do’a ini dikala
membina Ka’bah.




”Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku
orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan
kami perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri
ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari
kiamat)” (QS. Ibrahim : 40 - 41)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim As
mengucapkan do’a ini sesudah beliau (telah)
memperoleh anak Ismail dan Ishaq.




”(Ibrahim berdo’a): Ya Tuhanku, berikanlah
kepadaku hikmah dan masukanlah aku kedalam golongan
orang-orang yang shaleh. Dan jadikanlah aku buah tutur
yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai
Syorga yang penuh kenikmatan.” (QS.
Asy-Syu’ara : 83-85).
Att.: Dan menurut keterangan ahli tafsir do’a
inilah yang selalu diucapkan oleh Nabi Ibrahim As.




”Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku (seorang anak)
dari anak-anak yang shaleh.”
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim
memohon dengan do’a ini sebelum memperoleh
anaknya Ismail.



Artikel : Religius
Edisi : Istimewa
“DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT
DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ”
Oleh : H. Sunaryo A. Y.
( Sambungan dari hal. 4 )





”Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami
bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat
dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami
janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi
orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami.
Sesungguhnya Engkau, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mumtahanah :4-5)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir Nabi Ibrahim As
dan pengikut – pengikutnya selalu berdo’a
dengan do’a ini.
• Do’a - Do’a Nabi Nuh :




”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada
Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku
tidak mengetahui (hakekatnya). Dan sekiranya Engkau
tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas
kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk
orang-orang yang merugi. (QS. Hud : 47)
Att.: Menurut Al-Qur’an sendiri, do’a
inilah yang diucapkan oleh Nabi Nuh As sesudah ditolak
Allah, karena memohon dilepaskan anaknya
(Kan’an) yang kafir dan yang tenggelam.




”Ya Tuhanku tempatkanlah aku pada tempat yang
diberkati dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi
tempat.”
Att.: Menurut ahli tafsir, do’a inilah yang
diucapkan Nabi Nuh As sesudah diselamatkan Allah dari
bahaya taufan.




”Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang
yang masuk kerumahku dengan beriman dan semua orang
beriman yang laki-laki dan yang perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
dzalim itu selain binasaan.” (QS. Nuh :28)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Nuh As
dikala hendak meminta dibinasakan kaumnya lantaran
ingkar, beliau memohon dengan do’a ini untuk
diselamatkan beserta pengikut-pengikutnya.
• Do’a Nabi Zakaria As :



”Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
do’a.” (QS. AL-Imron :28)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Zakaria As
setelah masuk kedalam mihrabnya dan menguncikan segala
pintu, memohon kepada Allah SWT supaya diberikan
kepadanya seorang anak yang diterangkan dalam
Al-Qur’an dengan do’a ini.



”Ya Tuhanku, Janganlah Engkau membiarkan aku
hidup seorang diri dan Engkau lah waris yang paling
baik.” (QS. Al-Anbiya : 89)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a
inilah yang diucapkan Nabi Zakaria As ketika beliau
belum memperoleh anak.
• Do’a-do’a Nabi Musa As :


”Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan
mudahkanlah untukku urusanku.”
Att.: menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Musa As
dikala merasa takut menghadapi Fir’aun memohon
kepada Allah dengan do’a ini.



Artikel : Religius
Edisi : Istimewa
“DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT
DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ”
Oleh : H. Sunaryo A. Y.
( Sambungan dari hal. 6 )



”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya
diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” (QS.
Qashas : 16)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a ini
yang diucapkan oleh Nabi Musa As setelah membunuh
orang Kurby.




”Wahai Tuhan kami, lepaskanlah aku dari kaum
yang dzalim.”
Att.: Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As
ketika meninggalkan Mesir dan menuju ke Mad-yan.



”Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan
sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”
(QS. AL-Qashash :24)
Att.: Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As
ketika sampai di Mad-yan dan menderita kelaparan.



”Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukanlah kami kedalam Rahmat Engkau dan Engkau
adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang.”
(QS. Al-A’raaf : 151)





”Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah
kami dan berilah kami Rahmat dan Engkaulah Pemberi
ampun yang sebaik-baiknya. Dan tetapkanlah untuk kami
kebajikan didunia ini dan akherat. Sesungguhnya kami
kembali (bertaubat) kepada Engkau.” (QS.
AL-A’raaf :155-156)

• Do’a Nabi Isa As :




”Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami
suatu kehidupan dari langit (yang hari turunnya) akan
menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang
yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezeki kami
dan Engkaulah Pemberi rezeki yang paling utama.”
(QS. AL-Maaidah :114)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Isa As
sesudah bersembahyang dua rakaat, kemudian menundukkan
kepalanya sambil berdo’a dengan do’a ini
serta sambil menangis.
• Do’a Nabi Syu’aib As :


”Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami
dan kaum kami dengan yang hak (adil) dan Engkaulan
Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS.
Al-A’raf : 89)
Att.: Menurut ahli tafsir, Nabi Syu’aib setelah
putus asa mengajak beriman kaumnya beliau
berdo’a dengan do’a ini.
• Do’a Nabi Adam As :



”Ya Tuhan kami, kami telah dzalimkan diri kami
sendiri, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan Engkau
rahmatkan kami, tentulah kami menjadi orang yang
rugi.”
Att.: Menurut keterangan AL-Qur’an sendiri
do’a inilah yang diucapkan Nabi Adam dan Hawa
sesudah beliau dikeluarkan dari Syorga dan diusir oleh
Tuhan kedunia, dengan memohon ampun terhadap dosanya
dengan do’a ini.
• Do’a Nabi Ayyub As :


”Ya Tuhanku, bahwasanya aku telah ditimpa
bencana, dan Engkaulah Tuhan yang paling rahim dari
segala yang rahim.”
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ayyub As
dikala mendapat cobaan dari Allah lalu berdo’a
dengan do’a ini.
• Do’a Nabi Sulaiman As :





”Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An-Naml : 19)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a
inilah yang diucapkan Nabi Sulaiman As, sesudah
memperoleh kerajaan yang besar dari Allah SWT.

Artikel : Religius
Edisi : Istimewa
“DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT
DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ”
Oleh : H. Sunaryo A. Y.
( Sambungan dari hal. 8 )
• Do’a – Do’a Nabi Luth As :


(Luth berdo’a) : “Ya Tuhanku selamatkanlah
aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang
mereka kerjakan.” (QS. Asy-Syu’araa :169)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a
inilah yang diucapkan Luth untuk memohon supaya beliau
dan keluarganya dipelihara Allah dari tindakan kaumnya
yang buruk itu.



“Tuhanku, tolonglah aku terhadap kaum yang
berbuat kerusakan.”
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Luth
berdo’a dengan do’a ini sesudah kaumnya
meminta supaya mereka beri bencana oleh Allah
sekiranya kalau Luth benar-benar seorang Nabi.
• Do’a Nabi Yusuf As :




”Ya Tuhan kami, Pencipta Langit dan Bumi,
Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah
aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yusuf
:101)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Yusuf
memohon kepada Allah dengan do’a ini dikala
beliau dijadikan wazir Negara Mesir.



• Do’a Nabi Yusuf As :


”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau Maha Suci
Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang
yang dzalim.” (QS. Al-Anbiya :87)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, inilah tasbih
yang diucapkan Nabi Yusuf As dikala beliau ditelan
ikan.




• Do’a – Do’a Nabi Muhammad
SAW :


”Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan
dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kami
dari adzab neraka.”
Att.: Menurut riwayat Al-Baghawy dari Anas ra,
do’a inilah yang selalu diucapkan Nabi Muhammad
SAW (lihat tafsir Al-Baghawy I :158)







”Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau hukum kami jika
kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong kami maka tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah : 286)
Att.: Menurut riwayat Al-Baihaqy, Nabi Muhammad SAW
bersabda : ”Dua ayat dari akhir AL-Baqarah,
apabila seseorang membacanya dimalam hari, maka
terpeliharalah ia dari segala bencana.”





”Ya Allah, Janganlah Engkau palingkan hati kami
setelah menerima petunjuk Engkau, dan berilah kami
akan Rahmat dari Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah
Dzat yang banyak pemberiannya.” (QS. Al-Imran :
8)
Att.: Menurut riwayat AL-Baghawy, Nabi SAW bersabda :
”Segala jiwa manusia terletak antara dua tangan
Tuhan, Tuhan memerengkan dan Tuhan melempangkannya.
Karena itu Nabi SAW berdo’a selalu mengucapkan :
Allahumma ya muqallibal qulubi tsabit qulubana
’ala diinika.



”Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan
manusia untuk (menerima pembalasan) pada hari yang tak
ada keraguan padanya.” Sesungguhnya Allah tidak
menyalahi janji. (QS. Al-Imran : 9)





Artikel : Religius
Edisi : Istimewa
“DO’A-DO’A PARA RASUL YANG TERDAPAT
DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. ”
Oleh : H. Sunaryo A. Y.
( Sambungan dari hal. 10 )









”Katakanlah : Wahai Tuhan yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau Cabut kerajaan dari orang
yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam kesiang dan Engkau masukkan
siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari
yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang
hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau
kehendaki tanpa hisap. (QS. Ali Imran : 26-27)
Att.: Menurut riwayat Al-Baghawy bahwa Rasulullah SAW
bersabda : Fatihatul Kitab dan dua ayat dari Al
– Imron yaitu dari ayat 26-27 bila dibaca
dibelakang shalat, niscaya Tuhan menjanjikan Syorga
untuknya.





”Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang
baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan
berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang
menolong.” (QS. Al-Israa : 80)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi SAW
berdo’a dengan do’a ini memohon kepada
Allah supaya beliau dapat mengalahkan musuh-musuhnya
sesudah berkediaman di Madinah.




”Tuhanku! Tambahkanlah ilmu untukku.”
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a
inilah yang diucapkan Nabi untuk memperoleh faham yang
luas dalam memahamkan ayat-ayat Allah.




”Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan
Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi yang
dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu
katakan.” (QS. Al-Anbiyaa : 112)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir, do’a
inilah yang diucapkan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau
memperoleh kemenangan perang Badar. (Lihat : Al-Khazim
4 : 264)
• .


”Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku
berada diantara orang-orang yang dzalim.” (QS.
Al_Mukminun : 94)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir do’a inilah
yang diucapkan Nabi Muhammad SAW supaya dipelihara
Allah dari bencana yang mungkin menimpa kaum yang
dzalim.
• .



”Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari
bisikan – bisikan syaithan. Dan Aku berlindung
(pula) kepada Engkau ya Tuhanku dari kedatangan mereka
kepadaku.” (QS. Al-Mukminun : 97-98)
Att.: Menurut keterangan ahli tafsir inilah salah satu
do’a yang dipeintahkan supaya Nabi SAW
membacanya : Karena do’a ini sering sekali
meminta perlindungan dengan membaca do’a ini,
yang tersebut dalam Iftitah shalat. (Lihat Al-Khazim,
5 : 36)

Saudaraku, sesungguhnya masih terlalu banyak
do’a-do’a Nabi Muhammad SAW yang terdapat
didalam Kitab Suci AL-Qur’an dan Al-Hadist
namun, saya (penulis) membatasi sampai disini saja
contoh – contoh do’a dari Junjungan kita,
Nabi termulia, Rasul paling Agung ini, tetapi sidang
pembaca, dikesempatan tulisan saya yang lain, saya
berjanji, Insya Allah saya akan menulis khusus
do’a-do’a Rasulullah SAW yang lebih banyak
lagi. Insya Allah ! Terima kasih atas segala
perhatian, wabilahi taufik wal hidayah
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Minggu, 02 Mei 2010

DO'A MINTA DI PERBAIKI KETURUNAN


Do’a Pertama

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA.” (Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) (QS. Al Furqon:74)

Do’a Kedua

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

ROBBI AWZI’NI AN ASYKURO NI’MATAKALLATI AN ‘AMTA ‘ALAYYA. WA ‘ALA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOLIHAN TARDHOH, WA ASHLIH LII FI DZURRIYATIY” (Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku) (QS. Al Ahqof:15)

Semoga kita bisa mengamalkan do’a yang mudah dihafalkan ini. Semoga kita tidak jemu untuk selalu memanjatkan do’a kepada-Nya. Allah tidak mungkin membiarkan hamba-Nya yang menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu dia pulang dengan tangan hampa.

DO'A MENGHILANGKAN KEGELISAHAN & RASA TAKUT


اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنَ

A’uudzu Bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Ghadhabihi, Wa ‘Iqoobihi Wa Syarri ‘Ibaadihi, Wa Min Hamazaatisy Syayaathiini Wa An Yahdhuruun

[Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari Murka-Nya, siksaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaithan dan dari kedatangan mereka kepadaku

DO'A MINTA JODAH DAN KETURUNAN YANG BAEK


رَبِّ لاَتَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).

DO'A BERLINDUNG DARI PERBUATAN BURUK

أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ، وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ.

( Alloohumma innii a’uudzubika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii )


“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendngaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku. ( HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492 )

اَللَّهُمَّ جَنِبْنِيْ مُنْكَرَاتِ اْلأَخْلاَقِ، وَاْلأَهْوَاءِ، وَاْلأَعْمَالِ، وَاْلأَدْوَاءِ.

( Alloohumma janibnii munkarootil akhlaaqi, wal ahwaa i, wal a’maali, wal adwaa i)


“Ya Allah, jauhkanlah aku dari berbagai kemungkaran akhlak, hawa nafsu, amal perbuatan dan segala macam penyakit. (HR.Al-Hakim dan dia mengatakan hadits tsb sahih dng syarat Muslim.)

َاللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّمَالَـمْ أَعْمَلْ.

(Alloohumma innii a’uudzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a’mal)

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa yang belum aku kerjakan” (HR.Muslim(4/2085) no. 2716)

KEUTAMAAN DO'A


1. Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)

2. Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)

3. Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Penjelasan:
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).

4. Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)

5. Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau harta-bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu. (Ibnu Khuzaimah)

6. Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)

7. Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)

8. Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii')


9. Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)

10. Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)

11. Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)

13. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)

14. Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)

15. Tiga macam do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)

17. Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)

18. Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)

19. Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)

20. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)

21. Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)

22. Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)

23. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)